Kamis, 03 September 2009

Wartawan Pelempar Sepatu Bush Mendapat Hadiah Limosin


Thursday, 03 September 2009

MediaUmat- Seorang pengusaha Bahrain berencana untuk memberikan hadiah limusin Mercedes-nya kepada wartawan Irak yang telah melemparkan sepatu ke mantan presiden AS George W. Bush .

Quresh Khan Buneeri mengatakan akan mengendarai limusin ke Baghdad secara pribadi dan menyerahkannya ke Zaidi sebagai imbalan atas tindakannya.

"Aku baca di koran bahwa ia (Zaidi) akan dibebaskan pada 14 September," kata Buneeri seperti dikutip oleh Bahrain's Gulf Daily News pada hari Senin.

"Aku hanya butuh beberapa hari untuk mengendarai mobil berbentuk kapal jadi aku bisa mengendarainya sepanjang jalan ke Baghdad.

"Saya memperhatikan ini dengan teliti selama delapan bulan setelah aku mengumumkan aku akan memberikan Zaidi sebuah kendaraan."

Wartawan Irak pelempar sepatu Muntadar al-Zaidi, yang bekerja untuk jariangan televisi al-Baghdadia di Kairo, akan dibebaskan akhir bulan ini karena perilaku yang baik.

Zaidi semula dihukum tiga tahun penjara, namun hukuman itu dikurangi menjadi 12 bulan karena ia tidak punya catatan kriminal sebelumnya.

Menurut pengacaranya, Karim al-Shujairi, wartawan tersebut akan dibebaskan pada 14 September, tiga bulan lebih awal.

"Tampaknya pembebasan awal ini adalah untuk perilaku yang baik ... Kami telah diberitahu secara resmi tentang putusan pengadilan. Pembebasannya akan menjadi kemenangan bagi kebebasan dan kehormatan media Irak," al-Shujairi kata.

Wartawan Irak yang berusia 28 tahun ini menarik perhatian dunia setelah ia berdiri hanya beberapa meter jauhnya dari Bush di sebuah jumpa pers, melemparkan sepatu di bekas presiden AS dan berteriak dalam bahasa Arab, "Ini adalah hadiah dari Irak, ini adalah ciuman perpisahan, kau anjing!"

Bush merunduk dan menghindari lemparan sepatu, tapi penjaga keamanan terheran, para pejabat dan wartawan melihat Zaidi kemudian melemparkan sepatu lain, berteriak-teriak, "Ini dari para janda, anak yatim dan orang-orang yang terbunuh di Irak!"

Sejak penahanannya pada 14 Desember, ribuan orang berdemonstrasi untuk pembebasannya, mendukung ekspresinya. (presstv, 2/9/2009)

Tidak ada komentar: