Selasa, 10 Januari 2012

Mina Papilon Juara III Nasional

Temanggung/Kamis/24 Oktober 2011




Lomba Ikan Hias Nasional

Kelompok budi daya ikan hias, Mina Papilon Temanggung ditetapkan menjadi juara III lomba penilaian kinerja dan kelembagaan perikanan budi daya tingkat nasional.

Penghargaan Adibakti Mina Bahari dari Dirjen Perikanan Budidaya, akan diserahkan kepada perwakilan kelompok di Pekanbaru, 11 Desember.

Meski sudah berupaya maksimal, Mina Papilon belum bisa menglahkan kelompok dari Bogor dan Tulungagung, yang meraih peringkat pertama dan kedua dalam perlombaan ini.

Penilaian oleh tim Pusat dilakukan Oktober lalu, dengan meninjau ke lokasi budidaya di Kelurahan Parakan Kauman, Kecamatan Parakan.

Ada tiga aspek yang dinilai oleh tim meliputi teknis dan produktivitas, ekonomi, dan sosial. Menurut Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, M Hadi, prestasi yang diraih Mina Papilon cukup membanggakan.

Ini mengingat terpilihnya kelompok budi daya ikan dari Temanggung sebagai wakil lomba tingkat nasional merupakan yang kali pertama.

"Semoga pencapaian ini bisa memacu budi daya ikan hias di Temanggung dan wilayah sekitar,"katanya, kemarin. Agar bisa semakin berkembang, Mina Papilon telah diusulkan menerima sertifikat cara budi daya ikan yang baik (CBIB). Kelompok ini juga diusulkan sebagai salah satu penerima DAK untuk alokasi tahun anggaran 2012.

(Suara Merdeka)

Juara III Lomba Pembudidayaan Ikan Hias Belum Terima Hadiah (Tulisan KR)

Ivan Aditya | Rabu, 4 Januari 2012 | 21:12 WIB | Dibaca: 56 | Komentar: 0

Untung Sugiarto, Ketua kelompok Tani Mina Papilon di tempat pembudidayaan ikan hias koi di Sidorejo, Parakan, Temanggung. (Foto : Achmad Muzofar)



inShare

TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Hadiah uang pembinaan sebesar Rp 15 juta untuk Kelompok Tani Ikan Hias Koi 'Mina Papilon' di Dusun Sidorejo Kelurahan Parakan Kauman Kecamatan Parakan, Temanggung yang meraih juara III tingkat nasional lomba Pembudidayaan Ikan Hias tahun 2011 hingga kini belum diterimakan. Padahal, uang itu Akan digunakan untuk pengembamgan usaha kelompok tani itu.

"Kalau piala dan piagam pemgharagaan atas juara ke-3 lomba pembiduyaan ikan hias timgkat nasional dari Menteri Kelautan dan Perokanan sudah diterima. Namun hadiah uang pembinaan sampai, Selasa (3/1) belum masuk. Padahal pembukaan rekening sudah sekitar satu bulan lulu," jelasnya Ketua Kelompok Tani Mina Papilon Parakan, Untung Sugiarti di Salatiga, Rabu (4/1).

Hal senada juga diungkap oleh petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Parakan, Mahmud Efendi yang ditemui , Selasa kemarin. "Pengajuan rekening sudah lama, namun himgga kimi hadiah uang pembinaan itu belum datang," jelasnya saat meninjau Budidaya Ikan hias Mina Papilon.

Menurut Untung, uang tali asih dari Gubernur Jawa Tengah, Binit Waluyo sebesar Rp 5 juta justru lebih dulu diterima sepekan setelah pemyerahan hadiah lomba budidaya ikan hias tingkat nasional di Pakanbaru, 5 Desember 2011. "Uang tali asih dari gubernur dipergunakan untuk pembenahan tempat budidaya ikan di Sidorejo," jelas Untung lagi.

Rencananya, jelasnya, hadiah uang pembinaan sebesar Rp 15 juta tersebut akan diperfunakan untuk pengembangan fasilitas kolam, perbaikan sarana pembibitan dan lain-lain. Menurut dia, budidaya ikan hias Koi itu menempati lahan sekitar 3.500 meter persegi tanah bengkok."Pak bupati Hasyim Afandi tak keberatan tanah itu dimanfaatkan, namun pajaknya membayar sendiri," jelas Untung menambahkan.

Dikatakan, perjalanan meraih juara III timgkat nasional iru dilakukan dengan cukup panjang. Karena, kreteria penilaian justru bukan hanya kesempurnaan warna maupun besar (panjang) ikan koi, melainkan dari segi teknis busidaya, pemeliharaan, sosial kemsyarakatan serta administratif.

"Untuk juara I kreteria pwmbudidayaan ikan hias diraih kelompok tani Bogor dan juara II diraih kelompok tani dari Tulung Agung," jelasnya.

Dijelaskan, bahwa budidaya ikan hias koki membutuhkan kesabaran, ketelatenan dan kecermatan serta kepintaran. Sebab, ratusan atau ribuan ikan yang ditangkar bisa menghasilkan jenis ikan hias yang berkualitas, dalam artian dari segi harga bisa dijual dengan harga tinggi. Harga jual ikan hias koi itu antara Rp 1.000 hingga Rp 2,5 juta perekor. (Mud)

Papilon di Antara news

Jakarta,11/12 (ANTARA) - Dalam upaya mewujudkan keterpaduan visi dan misi antara pembina dengan pemangku kepentingan dalam pembangunan kelautan dan perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Adibakti Mina Bahari (AMB) Tingkat Nasional Tahun 2011 dengan memberikan anugerah penghargaan kepada para pelaku, kelompok usaha perikanan dan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di lingkup KKP. Dalam sambutan AMB di Pekanbaru malam ini (11/12), Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo menyatakan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi KKP terhadap peran serta pemangku kepentingan dalam pembangunan kelautan dan perikanan, sekaligus untuk meningkatkan motivasi, kontribusi dan peran pemangku kepentingan, serta UPT dalam peningkatan produktivitas kegiatan ekonomi, pengembangan usaha perikanan dan pelestarian sumberdaya ikan maupun lingkungan.


Penghargaan AMB mulai diberikan setiap tahun sejak 2002 dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi, prakarsa dan peran serta aktif para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam memanfaatkan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Penghargaan AMB kali ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.KEP.65/MEN/2011 yang diberikan kepada tujuh kategori dari bidang perikanan tangkap, sepuluh kategori dari bidang perikanan budidaya, tiga kategori dari bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dua kategori dari bidang pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, tiga kategori dari bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, bidang Litbang, dan enam UPT terbaik dari unit kerja Eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam AMB kali ini, kategori nelayan teladan diberikan kepada nelayan yang dinilai berhasil dan mempunyai komitmen dalam usaha perikanan tangkap skala kecil, serta telah memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pengelolaan kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan. Oleh karena itu Slamet Alpuri asal Cirebon, Jawa Barat, ditasbihkan sebagai nelayan teladan. Sementara itu, Baharuddin dari Sulawesi Selatan dinobatkan sebagai tokoh penggerak pembangunan perikanan tangkap teladan. Tokoh penggerak pembangunan perikanan tangkap teladan diberikan kepada tokoh masyarakat yang diakui dan dinilai berhasil memberikan kontribusi bagi masyarakat, serta pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungan untuk perikanan berkelanjutan. Sementara untuk kategori perusahaan perikanan teladan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan tangkap teladan masing-masing disandang UD. Aisyah dan KUB Sipakalewa yang keduanya berasal dari Sulawesi Selatan. Sedangkan penghargaan untuk Tempat Pendaratan Ikan Teladan dipegang oleh PPI Amurang asal Sulawesi Utara.

Penghargaan AMB bidang perikanan budidaya diberikan untuk sepuluh kategori. Beberapa Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) menerima penghargaan, antara lain Pokdakan Eco Shrimp asal Jawa Timur, Pokdakan Mitra Bahari asal Jawa Timur, Pokdakan Doa Ibu asal Jawa Barat , Pokdakan Batara Mina Sejahtera, dan Pokdakan Mina Sari asal Jawa Timur. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada kepala daerah pendorong pembangunan kelautan dan perikanan, serta kepada inspirator dan motivator pengembangan kelautan dan perikanan.

Penghargaan Daerah Pengembang Klaster/Minapolitan Industri Rumput Laut Terbaik merupakan apresiasi yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengembangkan industri rumput laut dalam konsep klaster/minapolitan. Penilaian kinerja pengembangan klaster/minapolitan industri rumput laut dilaksanakan di 10 Kabupaten/Kota, di mana penilaiannya dilakukan pada tiga aspek yaitu, aspek kebijakan, aspek implementasi dan aspek sosial ekonomi.

Berdasarkan hasil pengumpulan data, verifikasi dan pengolahan data, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah berhak menerima penghargaan dalam pengembangan klaster/minapolitan industri rumput laut. Penilaian terhadap para penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari didasarkan pada sumbangsih terhadap pembangunan kelautan dan perikanan.

Akhirnya, juara umum AMB kali ini disematkan kepada Propinsi Jawa Barat, karena propinsi ini secara komulatif meraih banyak penghargaan AMB untuk beberapa kategori. Propinsi ini juga dianggap terus mengoptimalkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu core business masyarakat, terutama di kawasan pesisir pantai, sungai, danau, kolam serta waduk besar. Dalam meningkatkan produksi perikanan, disamping menjalankan beragam terobosan, seperti Program Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) dan Program Gerakan Pengembangan Perikanan Pantai Utara dan Selatan (GAPURA), juga telah melakukan kontrak produksi antara propinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Barat dalam upaya memacu produksi perikanan.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)



DATA DUKUNG

APA ITU ADIBAKTI MINA BAHARI?

Adibakti Mina Bahari merupakan bentuk penghargaan kepada individu/lembaga teladan yang dinilai layak untuk menerima penghargaan Adibakti Mina Bahari Bidang Perikanan Tangkap Tingkat Nasional Tahun 2011, dalam rangka meningkatkan peran usaha perikanan tangkap dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

BAGAIMANA TATA CARA MEKANISME SELEKSI DAN PENILAIAN

1. Panitia akan melakukan seleksi adminstrasi terhadap usulan yang masuk untuk menentukan daftar nominasi calon penerima penghargaan.

2. Tim Penilai akan melakukan penilaian lapang untuk melihat secara langsung kegiatan yang telah dilakukan oleh calon yang diusulkan.

3. Hasil seleksi dan penilaian adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

KATEGORI DAN PEMENANG AMB TAHUN 2011

I. Juara Umum

II. Penghargaan Adibakti Mina Bahari untuk Pemangku Kepentingan :

A. Bidang Perikanan Tangkap, dengan kategori :

1. Nelayan Teladan

No Nama Peringkat Provinsi

1 SLAMET ALPURI Teladan I Jawa Barat

2 ASKUNA Teladan II Jawa Tengah

3 JUNAIDI Teladan III Kalimantan Barat


2. Tokoh Penggerak Pembangunan Perikanan Tangkap Teladan

No Nama Peringkat Provinsi

1 H. BAHARUDDIN D Teladan I Sulawesi Selatan

2 TOPO Teladan II DI Yogyakarta

3 DIDI RUSMAYADI Teladan III Jawa Barat


3. Perusahaan Perikanan Teladan

No Nama Peringkat Provinsi

1 UD. AISYAH Teladan I Sulawesi Selatan

2 NURDIN Teladan II Jambi

3 CV.RAHAYU SENTOSA Teladan III Jawa Barat


4. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap Teladan

No Nama Peringkat Provinsi

1 KUB. SIPAKALEWA Teladan I Sulawesi Selatan

2 KUB.MENYONGSONG FAJAR Teladan II Aceh

3 KUB. MINA LESTARI Teladan III Jawa Tengah


5. Tempat Pelelangan Ikan Teladan

No Nama Peringkat Provinsi

1 PPI AMURANG Teladan I Sulawesi Utara

2 PPI WAMEO Teladan II Sulawesi Tenggara

3 PPI KALIANDA Teladan III Lampung


6. Perusahaan Perikanan Tangkap Terpadu Teladan

PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry

7. Asosiasi Perikanan Teladan

Asosiasi Tuna Indonesia (ASTUIN)


B. Bidang Perikanan Budidaya, dengan kategori :

1. Kinerja Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN)

1.1.Kelompok Pembudidaya Udang

No Nama Peringkat Provinsi

1 KEL. ECO SHRIMP Juara I Jawa Timur

2 KEL.HURANG
GALUNGGUNG Juara II Jawa Barat

3 KEL. BERKAT USAHA Juara III Kalimantan Selatan

4 KEL. KARYA WINDU Juara IV Sulawesi Tenggara

5 KEL. TAJJOLO LAGOARI Juara V Sulawesi Selatan


1.2. Kelompok Pembudidaya Rumput Laut

No Nama Peringkat Provinsi

1 KEL. MITRA BAHARI Juara I Jawa Timur

2 KEL. BABARINA INDAH Juara II Sulawesi Tenggara

3 KEL. MEKAR KARANG Juara III Sulawesi Selatan

4 KEL.BATU GURING
IDOLA -IV Juara IV NTB

5 KEL. HARAPAN MAKMUR Juara V Jawa Barat


1.3. Kelompok Pemdudidaya Lele/Patin

No Nama Peringkat Provinsi

1 KEL. MINA SARI Juara I Jawa Timur

2 KEL. DARMA NADI Juara II Bali

3 KEL. MINA HANDAYANI Juara III DI Yogyakarta

4 KEL. MINA MAJU Juara IV Sumatera Selatan

5 KEL. MINA HANDAYANI Juara V Jawa Tengah


1.4. Kelompok Pembudidaya Nila/Mas

No Nama Peringkat Provinsi

1 KEL. DOA IBU Juara I Jawa Barat

2 KEL. DARMA MINA TANI Juara II Jawa Tengah

3 KEL. JAYA MUKTI Juara III Kalimantan Selatan

4 KEL. SUMBER REZEKI-I Juara IV Jambi

5 KEL. MATEWATU Juara V Sulawesi Tenggara


1.5. Kelompok Pembudidaya Ikan Hias

No Nama Peringkat Provinsi

1 KEL.BATARA MINA
SEJAHTERA Juara I Jawa Barat

2 KEL.TUGU MINA ASRI Juara II Jawa Timur

3 KEL. MINA PAPILON Juara III Jawa Tengah

4 KEL. BUDI HARUM Juara IV DKI Jakarta

5 KEL. RAMA KOI Juara V Sulawesi Selatan


1.6. Kelompok Pembenihan Rakyat (UPR)

No Nama Peringkat Provinsi

1 UPR BEJI GURAMI - I Juara I Jawa Tengah

2 UPR PERWATIN Juara II Jawa Barat

3 UPR TANJUNG HARAPAN Juara III Sumatera Barat

4 UPR SIDO MAKMUR Juara IV Kalimantan Selatan

5 UPR YASA MINA Juara V DI Yogyakarta


1.7. Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT)

No Nama Peringkat Provinsi

1 HSRT MINA RAHAYU Juara I Lampung

2 HSRT MASSENGERENG Juara II Sulawesi Selatan

3 HSRT WINDU SULTERA Juara III Sulawesi Tenggara


2. Kelembagaan

2.1. Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD)

No Nama Peringkat Provinsi

1 BPBIAT WANAYASA Juara I Jawa Barat

2 UPBAT KEPANJEN Juara II Jawa Timur

3 SATKER BDIAT JANTI Juara III Jawa Tengah

4 BBIAT KARANG INTAN Juara IV Kalimantan Selatan

5 BBI GAJAH TANANG Juara V Sumatera Barat



2.2. Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Lab. Keskanling)

No Nama Peringkat Provinsi

1 BALAI BUDIDAYA
LAUT LOMBOK Juara I NTB

2 BALAI PENGEMBANGAN
BUDIDAYA AIR PAYAU
DAN LAUT (BPBAPL) Juara II Jawa Barat

3 UPTD PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN
SERTIFIKASI
KESEHATAN IKAN Juara III Sulawesi Selatan

4 BALAI KARANTINA
DAN KESEHATAN
IKAN (BKKI) Juara IV Jawa Tengah

5 DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN PROVINSI
SUMATERA UTARA Juara V Sumatera Utara


2.3. Unit Pelayanan Pengembangan (UPP)

No Nama Peringkat Provinsi

1 UPP SEMBADA Juara I DI Yogyakarta

2 UPP BUDIDAYA IKAN Juara II Jawa Timur

3 UPP CARAM SEGUGUK Juara III Sumatera Selatan

4 UPP USAHA PERIKANAN Juara IV Kalimantan Selatan

5 UPP BONE Juara V Sulawesi Selatan


C. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, dengan kategori :

1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pengolahan Terbaik Tingkat Nasional

No Nama Peringkat Provinsi

1 Rizki Bersama Jaya Juara I Jawa Barat

2 Mina Mandiri Jaya Juara II DI. Yogyakarta

3 Jangkauan Masa Depan Juara III Sumatera Selatan

4 KUB Amanah Juara IV Jambi

5 Kelompok Wanita Tani
Mekar Usaha Juara V Bali


2. Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Sektor Kelautan dan Perikanan Teladan

No Nama Peringkat Provinsi

1 Saenal Abidin Juara I Sulawesi Selatan

2 Ali Sadikin Juara II Kalimantan Timur

3 Zwesty Aprianti Juara III Sumatera Selatan


3. Unit Pengolahan Ikan Skala Besar Dengan Cara Pengolahan Ikan Yang Baik

- PT. Bumi Menara Internusa

- PT. Mega Marine Pride (MMP)

- PT. Indomaguro Tunas Unggul (ITU)


D. Bidang Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dengan kategori :

1. Kelompok Kapal Pengawas Berprestasi

2. Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS)

2.1. Bidang Penangkapan Ikan

2.2. Bidang Pelestarian Sumber Daya Perairan


E. Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, dengan kategori :

1. Pemerintah Daerah

2. Perorangan

3. Kelompok Masyarakat


F. Bidang Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

III. Penghargaan Adibakti Mina Bahari untuk Unit Pelayanan Teknis Terbaik :

1. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

2. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

3. Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

4. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

6. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan.


PROFIL PEMENANG ADIBAKTI MINA BAHARI

A. UKM Pengolah Ikan Teladan

Semangat kewirausahaan yang dirintis oleh Yudhi Winarso Basuki dan Dewi Mulyawati sungguh luar biasa. Berawal dari usaha skala rumah tangga kemudian berkembang menjadi unit produksi skala rumah tangga di Wangunreja - Sukabumi. Kemudian pada bulan September tahun 2007 dikembangkan dengan membuka unit usaha olahan ikan di Ragajaya, Bogor kemudian pada bulan Maret 2008 mereka mendirikan Rizky Food "Risya". Risya (Rizki Bersama Jaya) telah memiliki 21 jenis produk "value add" di antaranya Kaki Naga, Nugget, Bakso dll. Cakupan daerah tujuan pemasarannya pun sudah tersebar luas seperti di Wilayah Jabodetabek, Yogyakarta dan Wonosobo. Untuk Bahan baku produksi Yudhi mengaku mendapat bahan baku dari Muara Baru dengan bahan tambahan STPP. Risya memiliki kapasitas produksi 6 ton/bulan dengan omzet terbilang besar yaitu sebesarRp 661.865.374,-/tahun dan memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 25 orang. Dalam penerapan teknologi Risya menerapkan teknologi semi mekanik

B. Nelayan Teladan

Slamet Alpuri adalah seorang nelayan tadisional yang lahir pada tanggal 20 Juli 1968, bertempat tinggal di Cangkol Tengah, RT. 06/05, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Slamet adalah seorang nelayan biasa asal Cirebon tetapi siapa yang mengira slamet mempunyai prestasi yang luar biasa, berkat kepeduliannya dalam upaya mengelola sumberdaya perikanan dengan melestarikan sumberdaya hayati perairan melalui program perbaikan habitat dengan cara menggembangkan terumbu karang buatan ("artificial reef"), slamet dianugerahi penghargaan Adibakti Mina Bahari 2011. Slamet Alpuri merupakan perintis dalam penggunaan dan berkembangnya rumpon dan alat tangkap ramah lingkungan seperti pancing ulur, pancing senggol, bubu, jaring rampus, jaring kakap dan trammel net serta penggunaan GPS. Alat tangkap ini dibuat dan ditempatkan kembali sebanyak 7 (tujuh) titik rangkaian rumpon dasar dengan struktur dari rangkaian bambu dengan atraktor daun kelapa dan pemberat batu kali di Perairan Cirebon. Dalam rangkaian 1 (satu) unit rumpon dasar terdiri dari 8 (delapan) buah rangkaian bambu dan kelengkapannya. Kelompok rukun nelayan telah mampu membeli GPS sebanyak 3 (tiga) buah hasil tabungan pemanfaatan rumpon dasar. Kelompok rukun nelayan kampung, Cangkol saat ini telah bertambah sebanyak 5 (lima) buah perahu motor tempel dengan ukuran 5 GT

C. Tokoh Penggerak Pembangunan Perikanan Tangkap

H. Baharuddin D lahir di Kajang pada tanggal 12 November 1954 adalah tokoh panutan masyarakat sekaligus tokoh masyarakat nelayan di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Sebagai pemilik sejumlah armada penangkapan ikan yang mengawali usahanya dari profesi sebagai nelayan, H. Baharuddin D hanya sempat mengenyam pendidikan SD tidak tamat. Kegiatan usahanya mengoperasikan armada penangkapan ikan pada tahun 1985 berupa 1 (satu) Bagan Perahu yang diberi nama "Mustika" menggunakan modal dana kredit usaha dari Koperasi Unit Desa (KUD) Pa-bentengan Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya mengembangkan 2 (dua) unit armada bagan perahu dengan mempekerjakan 12 (dua belas) orang nelayan. Pada tahun 1992,melakukan ekspansi usaha dengan membangun kapal untuk mengoperasikan armada penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap Purse Seine dengan ukuran kapan 23 GT dengan nama "Air Kembali". Sampai sekarang armada penangkapan ikan Purse Siene "Air Kembali" yang dimiliki telah berjumlah 12 (dua belas) unit dengan ukuran kapan rata-rata > 20 GT, serta menjadi koordinator untuk 40 (empat puluh) unit armada Purse Seine lainnya yang berasal dari Kabupaten Bulukumba yang bekerjasama dengan PT. Samudera Gowa dengan memasok hasil tangkapan rata-rata 150 s.d 200 ton/bulan dan pada musim puncak dapat mencapai 400 ton/bulan.

H. Baharuddin memiliki kontribusi mengembangkan pabrik es dengan kapasitas produksi 1000 balok/hari dan penyerapan tenaga kerja, pembangunan bengkel dan dok kapal, pembangunan SPBU, pengembangan usaha wanita nelayan sebagai pengolah ikan pindang sebanyak 39 orang, dalam bidang pelestarian sumberdaya seperti menjadi pengurus Pokmaswas, penanaman manggrove pada pesisir desa Tanah Jaya dan menjadi pengurus DPC HNSI Kabupaten Bulukumba, menjadi perintis berdirinya SMK 7 Kelautan dan Perikanan Bulukumba yang beroperasi pada tahun 2008, donatur pembangunan masjid dan kegiatan perbaikan jalan desa serta keolahragaan.

Prestasi yang telah diraih antara lain peraih penghargaan tokoh pelestari lingkungan hidup tahun 2008, penerima penghargaan tokoh pembina nelayan perikanan tangkap skala kecil dari Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008.

C. Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Teladan

Kelompok Eco-Shrimp berdiri pada tanggal 5 Januari 2004, kelompok ini berdiri karena atas kesepakatan bersama para pembudidaya udang yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur untuk membentuk suatu kelompok usaha bersama. Eco-Shrimp memiliki pertimbangan jenis usaha yang dikelola tidak hanya mampu memberi keuntungan secara ekonomis semata bagi masyarakat tetapi juga mampu memberikan manfaat yang besar terhadap aspek sosial budaya masyarakat dan kelestarian lingkungan laut. Eco-Shrimp bergerak di bidang usaha budidaya udang dan bandeng, prestasi yang diukir kelompok ini pun cukup terbilang banyak dan membanggakan. Penghargaan yang telah diterima Kelompok Eco-Shrimp meliputi: pemenang lomba Bandeng Kawak Kabupaten Sidoarjo yang dilaksanakan setiap Maulud Nabi, Juara II tingkat Kabupaten SidoarjoTahun 2009, Juara I tingkat Kabupaten Sidoarjo Tahun 2010, dan Juara I tingkat Propinsi Jawa Timur Tahun 2011. Dalam hal pemasaran hasil produksi, Kelompok Eco-Shrimp membangun kerjasama dengan pihak ATINA Jepang untuk Jepang dan perusahaan eksportir bandeng.

D. Unit Pengolahan Ikan Skala Besar dengan Pengolahan Ikan Baik

PT. Bumi Menara Internusa merupakan produsen seafood ternama yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 1989 dengan pegawai 100 orang, kini PT. BMI telah berkembang pesat dan memiliki pegawai lebih dari 4000 orang. Produknya beraneka ragam meliputi berbagai aneka olahan udang, rajungan/ kepiting, dan ikan, dengan kemampuan mengolah 120 ton/ hari. Dengan visi "To be a seafood processor which exceeds the highest standards in food safety, sustainability and quality", PT. BMI berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya yang ditandai dengan telah diberikannya sertifikat BRC Global Standard, SKP, HACCP dari instansi berwenang. Tidak mengherankan bila produk-produknya diakui secara global dan telah dipasarkan ke berbagai belahan dunia seperti Eropa, Amerika, Afrika, Australia dan Asia. Sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitar, PT. BMI melaksanakan program-program sosial secara rutin seperti donor darah, bantuan kepada korban bencana alam, serta membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk bekerja di PT. BMI. Selain itu, PT. BMI juga mengolah kembali limbahnya sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya.