Jumat, 30 Januari 2009

Welcome “New Terrorist” Obama!

st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
--> Obama hadir berpidato di depan Kedubes AS di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jum’at (30/1/2009) siang. Dengan pongahnya ia menyatakan akan membawa perubahan pada dunia. Perubahan tersebut di antaranya, akan menjadikan AS lebih berkuasa di seantero dunia. Ia juga berjanji bakal lebih progresif mendukung pendudukan negara penjajah Israel di tanah kaum muslimin Palestina.


Namun, Obama yang hadir bukanlah Barrack Hussain Obama, presiden baru AS, sungguhan. Ini hanya bagian aksi teaterikal yang dilakukan oleh massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merespon rencana kedatangan presiden kulit hitam pertama di negeri Paman Sam tersebut ke Jakarta. Pada kesempatan itu, HTI juga mengingatkan bahwa Obama takkan membawa harapan apa-apa bagi umat Islam.


Dalam poster dan spanduknya, HTI menyatakan bahwa Obama tak ada bedanya dengan presiden AS lainnya yang akan menjadi teroris dunia. Bahkan di salah satu poster tertulis: “Obama is just the same with Bush!”


Juru Bicara HTI Ismail Yusanto yang diwawancarai di sela-sela aksi damai ini menyatakan jika pada pidato perdananya Obama sempat menjanjikan “mutual respect” dengan dunia Islam maka patut dipertanyakan kongkritnya seperti apa.


“Dalam pidatonya, Obama tak menunjukkan sedikit pun empati pada korban warga sipil di Gaza dan tak sepatah kata pun mengutuk Israel. Bahkan belum lama dilantik, tentaranya sudah menyerang Pakistan. Lalu, mutual respect seperti apa sesungguhnya yang diinginkan Obama?” papar Ismail.


Lebih lanjut, Ismail melanjutkan, isu War on Terrorism yang masih akan digulirkan Obama sejatinya kedok untuk menutupi politik AS sesungguhnya yaitu War on Islam. Ismail merujuk fakta penyerangan misil di wilayah Pakistan Baratlaut yang diduga ditembakkan dari pesawat tak berawak milik AS. Serangan yang terjadi pada 24 Januari lalu ini memakan korban sedikitnya 15 orang. Ismail juga mengingatkan bahwa masih berlangsungnya penjajahan AS di Afghanistan hingga hari ini.


Ketua DPP HTI Rokhmat S. Labib dalam orasinya menyatakan, Allah SWT telah melarang kaum muslimin untuk berharap pada orang kafir. “Merupakan kesalahan besar ketika umat Islam berharap pada orang-orang kafir,” tegasnya.


Ia melanjutkan, Allah SWT pun sudah mengingatkan, kalau saja kita mencintai orang-orang kafir dan berharap pada mereka, sesungguhnya mereka tak pernah mencintai kita. Kita menganggap mereka sebagai saudara, padahal mereka menganggap kita sebagai musuh.


Harapan umat Islam sejatinya ada pada diri mereka sendiri, saat mereka bersatu. ”Persaudaraan sesama muslim hanyalah simbol ketika kita masih tersekat-sekat garis imajiner nasionalisme yang dibuat oleh kafir penjajah. Persaudaraan dan persatuan umat Islam takkan pernah ada kecuali saat Khilafah ditegakkan di muka bumi ini,” tandas dia disambut takbir oleh ratusan peserta aksi yang hadir. [] (mediaumat.com, ihsanul muttaqien)

Tidak ada komentar: